Atasi Permukiman Kumuh, Dosen FT Unissula Rilis Buku

SEMARANG – Merespons permasalahan pembangunan dan permukiman yang tidak kunjung tuntas di negeri ini, terutama di kawasan perkotaan, ditambah merebaknya permukiman kumuh dan liar (slum and squatter settlement), Ketua Jurusan Planologi Fakultas Teknik Unissula Ir Muhammad Agung Ridho menulis buku Perumahan dan Permukiman di Perkotaan.
Peluncuran buku setebal 164 halaman itu bertepatan dengan seminar nasional Rumah untuk Rakyat yang diselenggarakan oleh Jurusan Planologi Unissula, baru-baru ini. Lewat bukunya, Agung menganalisis dan menawarkan beberapa solusi tentang penyediaan perumahan dan permukiman di perkotaan.
‘’Solusi itu antara lain relokasi, yakni memindahkan masyarakat dari lokasi yang tidak semestinya atau resettlement, yakni kembali memukimkan masyarakat di lokasi yang tepat dan layak huni,’’ kata dia kepada wartawan.
Degradasi Besar
Menurut Ridho, jika permukiman kumuh terus dibiarkan maka akan terjadi degradasi besar-besaran di kawasan perkotaan. Topik itu merupakan salah satu permasalahan yang harus segera diselesaikan. Dia juga menyebut permasalahan lain di perkotaan seperti transportasi, kemiskinan, kriminalitas, dan vandalisme.
Ridho menambahkan, ketidakseimbangan pembangunan antara di desa dan kota telah mengakibatkan berbagai kesenjangan sosial ekonomi. Desa dianggap kurang menjanjikan dan tidak cukup prospektif untuk dihuni. Hal itu membuat penduduk berbondong-bondong migrasi ke perkotaan.
Pada gilirannya, kata dia, penduduk kota makin padat dengan permasalahan yang makin kompleks.
Untuk itu, diperlukan beberapa solusi, termasuk mempertimbangkan secara matang antara lain lokasi, mata pencaharian, dan hubungan sosial masyarakat di tempat yang baru. (C27-60)

SUARA MERDEKA – 08 Januari 2013